Kamis, 28 Oktober 2010

Harga Jagung di Wongsorejo Anjlok, Cabe Melonjak

Harga Jagung di Wongsorejo Anjlok, Cabe Melonjak

Keberadaan harga jagung di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) dalam enam bulan terakhir ini tampaknya tidak pernah berpihak kepada para petani. Pasalnya, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun edukasi news di lapangan menyebutkan bahwa harga panen jagung pada tahun 2010 saat ini lain dengan pada saat panen tahun-tahun kemarin yang harganya cukup bagus. Lain halnya dengan harga cabe/lombok yang pada tahun ini harga jualnya cukup menggairahkan bagi para petani setempat.
Saat
majalah edukasinews.com berupaya mengkonfirmasikan hal tersebut kepada sejumlah petani jagung mengatakan, “Memang pada tahun ini saya merasa rugi menanam jagung karena tidak seimbangn dengan harga pupuk yang harganya melambung tinggi, mas. Karena tahun ini harga jual jagung hanya bertahan pada harga Rp  2 juta per ton, sedangkan harga pupuk adalah Rp 160 ribu per kuintal, harga bibit adalah berkisar antara Rp 55 ribu hingga Rp 65 ribu per kilo dan masih banyak lagi yang harus saya keluarkan dana awal untuk menuju panen yang sukses,” ujar salah satu petani yang enggan disebutkan namanya kemarin.
Sementara itu perkembangan harga cabe/lombok di kecamatan Wongsorejo hingga saat ini masih cukup memberikan nilai jual yang layak bagi para petani. Harga cabe pada panen tahun ini berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per kilo gram. Dan hal itu terbukti dari pengakuan salah satu petani cabe, Darmawi (45) warga dusun pal 7, desa Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo mengatakan,”Untuk harga cabe saat ini lebih tinggi dari tahun kemarin, mas. sebab tahun kemarin harga cabe tertinggi yakni mentok pada harga Rp 15 ribu, sedangkan pada tahun 2010 ini berkisar antara Rp 25 ribu hingga 35 ribu per kilonya, ya lumayanlah, mas.,” ujarnya. (ans/ari)

Tidak ada komentar: